Share

Bab 42 Pengintaian

Keesokan harinya, Ragil kembali pergi ke gedung dimana kantor pengacara Pak Hendra berada. Gedung dengan empat tingkat itu tidak hanya di sewa oleh kantor pengacara di lantai dua, ada juga restoran di lantai satu, kantor akuntan di lantai tiga dan bimbingan belajar di lantai empat.

Jadi, hari itu Ragil bisa berdiam diri di restoran sambil mengawasi orang-orang yang masuk ke dalam lift atau menaiki anak tangga. Karena akses tangga dan lift juga berada di dalam area restoran itu. Jarum jam baru menunjukkan pukul delapan pagi saat mobil yang di tumpangi Ragil berhenti di tempat parkir gedung.

“Berapa pak?” Tanya Ragil pada sopir taksi online. Pria paruh baya itu menyebutkan biayanya lalu di bayar oleh Ragil.

Pria itu memang memutuskan untuk naik taksi online agar jika Satrio atau Bunga datang ke kantor pengacara, tidak melihat keberadaan mobilnya di tempat parkir. Ia sudah turun dari mobil taksi lalu berjalan masuk ke dalam restoran. Ragil lalu memesan menu nasi dan ayam geprek di tamb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Norriza Othman Iza
lanjut thor, penasaran nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status