Share

Gugatan cerai ditolak Arif

Bab 98

Gugatan cerai ditolak Arif

"Abang bahagia kalau Yana bahagia. Semoga kedepannya hidup Yana lebih baik lagi!" Fikri tersenyum.

"Mohon do'anya, ya, Bang. Semoga prosesnya berjalan dengan lancar!" jawab Yana dengan senyum manisnya.

"Telpon Abang kalau kamu mendapat kendala. Jangan ada yang ditutupi dari Abang. Percayalah. Abang siap membantu!" ujar Fikri.

Setelah berbincang-bincang ringan sebentar, Yana mematikan ponselnya.

"Semoga ini adalah keputusan yang terbaik!" ujar Yana di dalam hati.

Yana melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Sepulang dari Pengadilan Agama, Yana mengajak Intan untuk Singgah di sebuah Cafe karena sudah waktunya salat Zuhur.

Ketika Intan sedang melaksanakan salat Zuhur, Yana menghubungi Fikri. Entah mengapa, Yana merasa harus menghubungi Fikri atas berita bahagia ini.

Yana menatap layar ponselnya. Menatap Poto mereka bertiga. Arif, Yana, dan Dila. Poto yang diambil ketika lebaran tahun lalu.

Setitik air bening meluncur dari pelupuk matanya. Yana menangis.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status