Share

Menemukan Yana bag 2

Bab 42

"Bapak, hayoo," ujar Intan menarik kembali tangan bapaknya.

"Kamu itu kebiasaan, Nduk, narik-narik tangan bapak, bapak ini belum jadi buyut, masih tampak kok jalanan ini," sungut Pak Bejo.

"Bapak suka melamun, Sih!" Jawab Intan terus melangkah.

"Bapak ndak melamun, wong Bapak cuma liat-liat aja, kok!" elak Pak Bejo.

"Terserah, pokoknya ayo ikuti Intan," ujar Intan menarik tangan bapaknya.

"Iya, tapi jangan tarik-menarik kayak gini, dong. Malu tau, dilihat orang," ujar Pak Bejo melepas tangannya dari genggaman Intan.

Mereka terus berjalan menyusuri lorong rumah sakit.

Intan membaca sebuah pintu bertuliskan Cempaka nomor tiga. Intan menarik napas dalam, lalu menghembuskannya dengan perlahan. Sedangkan Pak Bejo terheran-heran melihat sikap Intan.

Ceklekk

"Assalamualaikum," ujar Intan.

"Waalaikumsalam," jawaban dari dalam ruangan.

Intan masuk ke dalam ruangan bersama Pak Bejo, Intan tercenung saat mendapati seorang lelaki sedang duduk di kursi samping brangkar, lelaki yang tidak p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status