Terkuaknya Asal Usul Uang Gampang
Rita mengingat jalanan panjang yang pernah ia lalui menuju Bandara Soekarno Hatta, dengan menyelamati bye-bye kemiskinan pernah ia ucapkan tiga tahun lalu. Ketika itu ia perdana melakoni profesi baru pasca pensiun dari pekerjaan meregang selangkangan. Profesi baru itu ia namai : Selamat Tinggal Kemiskinan. Ia bekerja menjadi kurir koper menerbangi Jakarta-Rio de Jenairo, Brazil. Kini ia melihat nasib orang-orang yang ia tawari pekerjaan Selamat Tinggal Kemiskinan itu. Semuanya terperosok ke dalam jurang kematian kemakmuran alias lorong kemiskinan yang paling dalam di muka bumi ini, P-E-N-J-A-R-A.
Selama perjalanan 4 Jam dari Plumbon Cirebon ke Jakarta Cawang, benak Rita penuh dengan ketakutan. Jika ia tak paham ketakutannya ini tentang apa, berjalannya waktu nantinya akan memberi tahu dia, bahwa profesi bye bye kemiskinan itu menuntunnya untuk memasuki lorong kemiskinan yang paling dalam di
Simpul Kemiskinan, Uang setan dimakan Jin Pagi ini, Rita mendapati dirinya tak bisa mengelak dari kejahatan rekruitmen kurir yang ia lakoni. Profesi selamat tinggal kemiskinan yang ia percayai telah membuat dia hidup mulia, kaya raya tak lagi dengan meregang selangkangan itu kini menjadi boomerang buatnya. Salah satu kurir yang direkruitnya tak sengaja bertemu muka dengan dia. Pemanggilan penyelidikan Yati dan pamannya Bang Anto di mulai pagi itu, pukul 09.00 di ruang penyidik I, gedung belakang. Sementara Pemanggilan penyelidikan untuk Rita, Nana dan Fira juga jatuh di jam yang sama, di ruang penyidik III. Lokasi ruang penyidik satu dan tiga ini berada di gedung yang sama. Tanpa sengaja mereka bertemu di sana, saat menunggu dipanggil masuk bertemu polisi penyidik masing-masing. ‘’Paklik, itu bukannya Bu Rita, bos kita?” Tanya Yati ke Bang Anto, pamannya. ‘’Yang mana?” ‘’Itu yang duduk di bangku di belakan
Suasana Awal di Sel Tahanan Pemindahan tangkapan baru kelompok Niman-Erwin, Bibi Ria, Abah Engkus, Udin, dan Julinar ke sel tahanan BNN digelar tepat seminggu setelah kelar masa penyelidikan. Proses pemindahan itu diawali dengan pengambilan sesi foto full body, tampak depan dan tampak samping dengan membawa plakat triplek bertuliskan T-A-H-A-N-A-N. Pemindahan ini dilakukan setelah para tersangka berstatus resmi menjadi tahanan BNN. Sejak itu, setiap proses interogasi yang mereka alami berubah nama menjadi penyidikan. Sementara seminggu pertama pasca ditangkap, jika mereka diinterogasi polisi, itu namanya proses penyelidikan. Mereka dipisahkan menurut jenis kelamin. Tahanan dengan jenis kelamin pria dimasukkan ke ruang tahanan pria, demikian juga dengan tahanan wanita dimasukkan ke ruang tahanan wanita. Malam itu, pukul 19.00 mereka di pindahkan ke sel tahanan. Selama perjalanan 200 meter dari gedung utama lantai lima ke sel tah
Review dan Rewind Luka Lama Pagi itu, di Balikpapan, di kantor cabang holding perusahaan tempat Olive bekerja, PT Perwamina. Di sana, digelar rapat bersama pihak kantor pusat dan stakeholder dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, dengan topik Rapat Koordinasi Pemeriksaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dari kegiatan pengembangan lapangan migas Semerah. Topik rapat ini ngeri-ngeri sedap, mengingat hasil anasila pemeriksaan UPL dan UKL 70 sumur migas baru di lapangan Migas Semerah akan dibacakan. Olive dan Tubagus hadir mewakili anak perusahaan yang akan menghandel transportasi dan pemasaran migas. Terutama terkait dengan pemboran 70 sumur migas, pembangunan satu fasilitas oil plant, penambahan pipa flowline Ø4 inch sepanjang 3.600 meter, pembangunan power plant dan fasilitas penunjang lainnya berupa penambahan kapasitas terpasang mini plant, dan pembangunan sam
Jaring Dibentangkan, Terperosok Ke Sumur Maut Dua minggu masa penahanan Rita di BNN, mengkondisikan perempuan ini jatuh ke lubang sumur maut yang gelap, dengan bau gas mematikan. Aroma awal dari peta gambaran kasus hukum yang ia alami ini, aura dan aromanya berbau kematian. Meski penyidik belum memberi penjelasan tentang ini, ia diajari oleh seorang napi kawakan yang kembali diangkut BNN dengan tuduhan ada kasus baru. Tersangka Rita Anastasia, 27 th, ibu rumah tangga mantan penari streaptease diskotek, teridentifikasi oleh team penyidik terpadu BNN berkaitan dengan kejahatan 25 kurir sabu dengan total barang bukti 105 kg sabu-sabu, selama periode satu bulan ini. Posisi Rita sebagai otak kejahatan atau pengendali masuknya narkoba ke Indonesia. Meski mulutnya tak bersedia mengaku, seluruh kurir yang tertangkap membenarkan bahwa perempuan ini adalah orang yang memberangkatkan mereka ke luar negeri, Malaysia dan Timor Leste.
Memasuki Medan Pertempuran Ranah Hukum Suara gaduh amukan memenuhi apartemen tempat Rita tinggal. Refan mananta, Suami Rita yang adalah suami orang itu mengamuk di rumahnya. Amukan Refan membangunkan pembantu yang bekerja di sana. Prang!!! Gubrak!!! Disusul teriakan kencang . ‘’Sialan! Gue dibikin repot!” Bunyi benda-benda keras sedang ditendang. Barang-barang jatuh berhamburan. Mba Atik mendengar bunyi-bunyian gaduh di kamar majikannya. Padahal, majikannya sedang mendekam di kantor polisi. Ia buru-buru keluar dari kamarnya, mencari tahu sedang ada apa. Ia kaget, suami majikannya sedang mengamuk di kamar istrinya. ‘’Bapak, maaf ini saya Mba Atik. Bapak kenapa kok banting-banting perabot Ibu?” Mendengar sapaan seseorang dari balik pintu, Refan yang tegang urat leher dan sekujur otot tubuhnya itu, meredakan emosinya. Ia memang tengah mengamuk mencari tempat penyimpanan ekstasi. Ia tahu biasanya Rit
Mantan PSK yang Belajar dari Suhu Para Mafia Penjara bukan selalu menjadi tempat pertobatan. Seringkali penjara justru menjadi sekolah bagi para terpidana untuk menempuh ilmu kejahatan, memperkaya pengetahuan mereka menjadi lihai dalam menyiasati endusan aparat penegak hukum. Buat Rita seorang mantan PSK, terjun di dunia narkoba sebenarnya hanya coba-coba. Namun setelah melakoninya tiga tahun lamanya, ia baru sadar ia tak punya bekal apa-apa tentang dunia narkoba. Yang mengajarinya selama ini juga mantan germo, Cece Melanie. Bosnya itu tak punya pengetahuan sebanyak narapidana berpangkat jenderal yang ia temui di sel tahanan itu. ‘’Main narkoba, jangan setengah-setengah. Belajarnya harus dari jendral. Suhu para mafia. Nih, panggil aku Jendral Noella. Biar kata sebentar lagi aku didor hukuman mati, belajarlah dari aku. Kalian-kalian ini gimana, main narkoba, tapi nggak ada yang ngajarin ‘main cantik’. Mainnya pada jorok, alasanny
Suamiku Nyaris Gila, Sebuah Konfirmasi Aku tak terbiasa menelisik kehidupan pribadi orang lain termasuk suamiku sendiri, jika itu bukan karena alasan-alasan urgen menyangkut keamanan dan kenyamanan rumah tanggaku. Begitu itu aturan baku yang aku dapat dari ayahku yang mengajari budaya western ini sejak aku kecil. Sampai aku pernah ikut kursus bahasa Inggris TOEFL IELTS, dosenku mengajari etika western ini hingga mendarah daging. "Jangan suka kepo. Jangan jadi istri dominan yang menguasai suamimu. Jangan pernah buat suamimu bertekuk lutut di hadapanmu. Biarlah dia bertekuk lutut hanya kepada Tuhan." Itu wejangan orang tuaku. Menyoal ttg menelisik kehidupan suamiku, yang enggan kulakukan, itu memang lain soal. Ada sebab lain. Sejak pertama kali menikah, aku memang tidak pernah dianggap ada oleh suamiku, sampai kemudian aku alami koma, sebulan lalu. Tiga tahun lamanya masa pernikahanku, aku cuman patung manekin y
Sinonimitas dan korelasi Dukun Vs Jablay Olive berada di titik nadir kesadaran bahwa kesehatan suaminya ada di batas ambang mendekati bahaya. Saat disebut-sebut nama penyakit yang akan mengancam suaminya adalah skizophrenia alias gangguan jiwa berat yang dikenal masyarakat awam sebagai penyakit gila, ia mulai terpikirkan mencari jalan kesembuhan supranatural. Jangan-jangan suaminya juga jadi nyaris gila gara-gara dibikin orang. Ketika pembahasan tentang orang ketiga dalam rumah tangganya minggu lalu disebut oleh sahabatnya si Tubagus, ia ada kepikiran, mungkin saja perempuan bekas pelacur diskotek itu yang ‘ngerjain’ suaminya ke ‘orang pinter’. Olive menemukan korelasi antara jablay simpanan suaminya dengan penyakit yang diderita suaminya, dihubungkan oleh dukun. Dugaan sementara itu seketika berubah ketika a membolak-balik file binder kumpulan berkas-berkas penting di lemari bukunya. Ia jadi ingat bahwa suaminya pernah i