Share

Bab XXXIV

Kembalinya Sebuah Kesadaran akan Cinta dan Kehilangan

Refan menciumi tangan istrinya yang ia genggam. Dengan sekian isak sesak yang tak terkatakan, dari doa, sesal, keluh kesah hingga bahasa kalbu, berusaha berbicara dengan istrinya yang tergolek tak berdaya itu. Refan sadar situasi ini titik penentuan kritis tentang keadaan istrinya, dan juga rumah tangganya. Ia sadar Tuhan tahu betapa bejatnya ia selama ini.

Perawat datang menghampiri ruang sekat gorden di mana  Olive dibaringkan. Perawat memberi tahu bahwa waktu berkunjung telah mencapai 15 menit. Perawat meminta keluarga pasien berpamitan sejenak, sebelum meninggalkan ruangan.

‘’Ibu, Bapak, waktu kunjungan habis. Sudah melampaui 15 menit. Silakan berpamitan dan tinggalkan ruangan, biar pasien istirahat. KalauBapak mau kunjung agak lama, besok pagi jam 9 atau malam jam 7, maksimal waktu kunjungan 30 menit’’

Tangis Refan kembali pecah. Betapa sempitnya bumi ia pi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status