Share

Bu, Bangun!

Naya mencuri pandang ke belakang punggung penjual daging. Memastikan kini pukul berapa karena ia tak bisa berlama-lama di pasar. Pekerjaan di ladang Kardi masih banyak sedangkan waktu yang tersisa hanya beberapa hari saja.

“Setengah delapan. Aku lanjut besok saja,” gumam Naya begitu melihat dengan jelas jam yang menggantung di dinding.

Tidak ingin terlambat, Naya langsung pulang dan tidak lupa mampir untuk membeli dua kilogram beras dan setengah kilo ikan tongkol kesukaan sang ibu.

Meskipun upah mengangkat barang dan membantu pedagang menggelar dagangannya tidak banyak, tapi cukup untuk makan sang ibu. Jika sang ibu sudah terjamin, maka Naya pun akan tenang menjalani hidupnya yang berat.

Selama perjalanan pulang Naya tidak berhenti bersenandung. Sesekali mengangkat dua kantong plastik hasil kerja kerasnya dan semua itu akan dipersembahkan untuk sang ibu. Hanya untuk ibu, karena hanya ibunya yang menjadi alasan bagi Naya untuk hidup dan bertahan hingga detik ini.

Tidak peduli dengan ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status