Share

Mari Menikah

"Naya ….! Keluar sebentar!" ajak Kendra, langsung saja meminta Naya keluar dari gudang tanpa berbasa-basi. Padahal Naya sedang meringkuk, menangis di atas kasur tipis yang digelar di lantai.

Mata Naya terpejam kuat. Menyesali dirinya yang mau saja percaya dengan ucapan Rendi, yang memintanya agar tak mengunci pintu.

Tadi kata Rendi sih, begini, "Naya, nanti saya akan mengajakmu ke luar seperti waktu itu. Jadi pintunya jangan dikunci agar saya bisa membangunkanmu tanpa mengetuk pintu dan malah mengusik tidur yang lain."

Namun, nyatanya apa? Rendi tidak datang, yang datang justru Kendra yang tiba-tiba saja memintanya untuk keluar. Apa salahnya pria itu sedikit berempati padanya? Setelah semua luka dan duka yang didapatkannya. Tidakkah Kendra merasa iba dengan kisah hidup yang ia jalani?

Naya tersenyum tipis. Berusaha membawa tubuhnya yang telah mati rasa untuk bangkit. Duduk dan menatap Kendra yang sedang melipat kedua tangannya di depan dada. Dengan pongahnya menatap Naya yang kini tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status