Share

53. Semakin hilang rasa.

"Sayang, baru beberapa Minggu tak melihatku. Kamu semakin cantik saja! Aku kangen banget sama kamu," ucap Mas Dika. Ia melangkah maju selangkah demi selangkah. Aku yang merasa terancam. Memundurkan langkahku.

"Stop, Mas! Kamu mau ngapain? Di mana Ammar?" tanyaku.

"Kita masih suami istri Intan. Lalu apa masalahnya jika kita melepas rindu saat ini. Siapa tahu setelah ini, kita bisa berbaikan kembali. Mas kangen banget sama kamu," suaranya lembut mendayu-dayu. Membuatku muak mendengarnya. Apa seperti ini sikapnya saat bersama dengan selingkuhannya itu.

"Dimana Ammar, Mas?" tanyaku kembali. Mas Dika semakin mendekat dan aku semakin menghindar.

"Jangan tanyakan Ammar, Intan. Putra kita itu aman denganku. Lebih baik sekarang kita bersenang-senang. Apalagi jika hari ini kita bisa bikin adik Ammar hadir. Pasti putra kita itu sangat senang. Hentikan aksi merajukmu ini!"

Aku rasa lelaki ini sudah gila. Bagaimana mungkin ia bisa berkata begitu setelah apa yang telah ia perbuat padaku. Jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status