Share

A Kiss At Midnight

“Kau cacat. Kau tidak sempurna.”

Pandangan matanya yang berkabut hanya bisa menatap nanar saat sorot mata penuh hina itu memandangnya seakan ia penyakit menular yang berbahaya.

“Kau tidak mungkin serius.”

“Apa ini alasanmu menahan diri selama ini? Kau hanya ingin menutupi cacatmu?”

Ia ingin berlari, menghilang untuk menghilangkan rasa sakit ini, tapi kakinya lumpuh. Ia tidak bisa bergerak bahkan jika ia ingin. Kenapa udara serasa mencekiknya? Mimpinya hancur lebur dalam sekejap. Dadanya sesak mendengar kata-kata kejam yang menusuk itu. Seolah sebilah pisau ditancapkan tepat di jantungnya. Sumber kehidupannya.

“Aku tidak menginginkanmu lagi. Kau bukan yang kuinginkan.”

“Kau tidak mungkin serius.”

“Tidak ada pria yang mau menerima wanita cacat sepertimu. Kau tahu itu.”

“Kau mengatakan menerimaku apa adanya.”

“Jangan bodoh dan sentimental. Tidak akan ada yang mau menerima wanita cacat sepertimu!”

Ia membeku. Mati rasa. Rasa sakit yang menghujamnya seolah menelan habis seluruh napasnya. S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status