Share

Sedingin Es

“Kau bilang apa?”

Ini bukan jenis percakapan yang akan ia lakukan di sini. Di lorong sepi sebuah restoran dengan ia mengenakan pakaian pelayan dan Sebastian terlihat dingin dan menakutkan. Tiga bulan … bukan waktu yang mudah setelah semua yang terjadi. Hannah menelan ludah dan mengernyit saat rasa sakit di kerongkongannya kembali bersuara.

“Aku hamil,” ucapnya kembali. Jantungnya berdegup sangat cepat hingga ia yakin Sebastian bisa mendengarnya. Ia memilin-milin tangannya dengan gugup, takut dengan reaksi Sebastian. Sepanjang ingatannya pria itu menginginkan anak. Mungkin—Hannah membiarkan dirinya berharap—Sebastian akan senang dengan berita ini, tapi raut wajah keras dan kaku itu tidak terbaca. Pria itu menyembunyikan emosinya dengan baik.

“Kau bilang kau tidak ingin punya anak,” ucap Sebastian dengan nada menuduh.

Hannah mengerjap, mata bulat cokelatnya berkedip tidak percaya. “Aku tidak pernah mengatakan aku tidak ingin punya anak,” sangkalnya. Dari mana omong kosong itu berasal?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status