Share

Bab 205: Kita Harus Menolong Sesama

Setelah mendengar jawaban dokter, bukannya merasa lega dan segera melakukan operasi, Livy malah merenung sendirian di ujung selasar. Ia menyandarkan punggung dan kepala pada dinding, sesekali menyugar rambut panjangnya.

“Apa yang harus aku lakukan?” gumamnya sembari menatap langit-langit rumah sakit.

Tiba-tiba El datang, turut berdiri di sisi sang istri. “Mi Amor, Gal mencarimu. Dia siuman, dan membutuhkanmu.”

“Benarkah dia sudah bangun?” Buru-buru Livy menyeka air mata dan masuk ruang inap khusus.

Dari batas pintu saja, Livy bisa melihat putranya meringis merasa tak nyaman. Tanpa buang waktu, ia segera menghampiri Galtero.

Livy mengamati dari kepala sampai ujung kaki tertutup selimut, ia berusaha menahan air mata mengingat janjinya tidak lagi menangis di hadapan anak-anak. Ibu dua anak ini duduk di tepi ranjang, membelai pipi pucat Gal.

“Mom? Aku di rumah sakit lagi ya? Aku mau pulang, boleh ‘kan?” tanya Gal, suaranya melemah.

“Kita menginap di sini ya. Sekarang Gal mau apa? Makan at
NACL

Pagi Kak Menurut Kakak Al nyebelin gak nih?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ayu
namnya juga anak kecil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status