Share

Bab 206: Al Anak Ajaib

“Sayang, Al?” pannggil Livy selesai membawa kantong buah dan kue, ia kembali ke depan ruangan.

Namun, alangkah terkejutnya ia tak mendapati Al berada di tempat. Beberapa menit lalu, miniatur El itu ada di depan pintu sedang diberikan nasihat oleh ayahnya. Sekarang keduanya menghilang.

“Di mana mereka?” Livy menengok kiri dan kanan, tetapi sepanjang lorong sepi—tak ada orang.

Ia mencoba berpikiran baik dan tenang, Livy menduga sang suami membawa Al ke taman atau kantin. Barang kali keduanya hendak bicara empat mata.

“Apa Kak El dan Al sudah selesai? Aku mau pulang,” tegur Estefania setelah berpamitan dengan Gal.

“Mereka tidak ada di luar, tunggu sebentar Es. Aku telepon Kak El. Sebaiknya kita duduk di dalam,” ajak Livy diangguki Estefania.

Satu kali mencoba panggilan suara, gagal. Sambungan telepon tidak diterima El, bahkan dari atas ranjang pasien, Gal mengerutkan kening.

Tangan mungil balita itu menggapai benda di atas nakas, karena kesulitan, Gal bergeser dan berhasil. Iris biru sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status