Share

Part 16. Kartu Debit

Samudra tidak menjawab selain hanya terus menatap ke arah istrinya. Sebenarnya dia ingin mengerjai perempuan itu sampai waktu yang tidak ditentukan. Tapi itu akan menyusahkannya jika sedikit-sedikit Melody meminta agar Samudra mengantarkannya.

“Bukan ngerjain kamu. Tapi kamu sendiri yang salah mengartikan.”

Seolah tidak bersalah, Samudra mengedikkan bahunya tak acuh. Melody kesal? Tentu saja. Dia tak menyangka jika seorang Samudra juga memiliki sisi jail di dalam hidupnya.

“Ayo, kita makan sekarang. Aku sudah lapar.” Tidak memedulikan Melody yang tampak masih cemberut, Samudra beranjak dari sofa menuju dapur.

Sejak tadi dia sudah merasakan lapar dan ingin segera makan. Melody mau tak mau menyusul sang suami ke dapur dan duduk di depan Samudra. Mengambilkan nasi dan juga lauknya, kemudian mereka makan malam bersama.

Sepanjang mereka makan, Melody menatap Samudra dan ingin mendengar Samudra mengatakan sesuatu tentang masakannya. Tapi, tidak ada satu kata pun yang keluar. Baiklah, mung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status