Share

28. Rencana Baru

"Emang cincin itu buat siapa, Rom?" tanya Dewi begitu mereka sampai di depan rumah Romlah.

Romlah tersenyum menanggapi pertanyaan sahabatnya itu.

"Jangan bilang jiwa julidmu meronta-ronta, Dew," ledek Romlah. Sengaja sekali ia menggoda Dewi.

"Ihh...," desah Dewi terlihat kesal yang jelas saja mengundang tawa dari sahabatnya itu.

Romlah turun dengan hati-hati dari sepeda motor berwarna merah itu. Karena body sepeda motor yang terlalu tinggi, membuat wanita bergamis abu-abu itu sedikit kesusahan. Apalagi kedua anaknya saat itu tengah tertidur.

Dengan dibantu oleh Dewi, Romlah pun akhirnya dapat turun dengan aman tanpa membangunkan kedua anaknya. Kini Riska telah berada dalam gendongan Dewi, sedangkan Naura digendong oleh sang Ibu.

Perlahan Romlah mengambil seluruh kantong belanjaannya yang tergantung di sepeda motornya.

Kantong kresek yang berisi belanjaan itu ia tenteng hendak ia bawa masuk ke dalam rumah.

"Suaminya capek-capek kerja, eh, istrinya malah belanja terus, kasihan banget, y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status