Share

S3| Bab 20. Alarm Tanda Bahaya.

"Aku tidak peduli." sahut Hall mendekatkan wajahnya.

"Kamu," tiba-tiba Zha menutup mulutnya rapat-rapat ketika kedua matanya kini bertemu dengan sepasang mata Halilintar yang menatapnya cukup dalam. Sejenak, mereka saling menatap dan wajah Halilintar semakin tak berjarak dengan wajahnya.

Jujur saja diakui oleh Zha. Dia gugup untuk saat ini. Bahkan hampir tidak bisa mengendalikan rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya tanpa alasan.

"Pulanglah Tuan muda Halilintar, dan anggap kita tidak pernah bertemu sebelum para musuh ku mengenalimu dan kamu akan terseret bahaya." ucap Zha segera menghindari tatapan Halilintar dengan cara menunduk.

"Jika aku tidak mau, bagaimana? Apa kamu akan menyeretku keluar?" suara Halilintar berisik di telinga Zha.

Zha langsung mendongak.

"Tentu saja, aku akan menyeretmu keluar dari sini!" jawab Zha. Entah apa yang ia raih dari balik Hoodienya. Dia menyebar ke wajah Halilintar. Hanya selang beberapa detik saja, tubuh Halilintar sudah ambruk di lantai begitu saja
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status