Share

Traktiran Kafka

Hari baru tiba, Nadia kembali ke kampus. Amira segera menyambutnya dengan heboh, "Beneran loh Pak Kafka balik lagi ke kampus!"

"Masa sih." Nadia masih tampak datar karena baginya ada Kafka atau tidak di kampus ini sama saja toh mereka sering bertemu.

"Iya ..., tadi anak-anak ribut bahas kembalinya aset kampus kita!" Amira sangat ekspresif, "Ya Tuhan ..., mimpi apa ya saya semalam sampai-sampai pangeran kampus kembali kesini!"

Nadia memandangi Amira sedikit risih oleh antuasias sahabatnya itu. "Mi, biasa saja kali. Lagian Pak Kafka bukan artis, tapi kok sepertinya kamu ngefans sekali sih?" Dahinya berkerut cukup dalam.

"Artis kalah sama Pak Kafka. Pokoknya saya sangat bersyukur atas kembalinya Pak Kafka!" Amira masih menunjukan sumringahnya hingga setiap detiknya Nadia dibuat mengerti oleh perasaan berlebihan Amira pada pria bernama Kafka.

Di jam pertama ini, Kafka adalah dosen Nadia dan Amira. Pria itu kembali mengenalkan dirinya dengan sangat ramah walau hampir semua gadis tetap meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status