Share

Tuhan, Buatlah Dia Mencintaiku

Tak ubahnya seperti hewan yang menunggu datangnya majikan dan berharap diberi makanan. Entah berapa lama aku duduk seraya bersandar pada jeruji besi ini. Sesekali aku juga menoleh ke arah ruang tamu, berharap Arsen ataupun Bu Hanum segera datang dan sadar bahwa aku dari tadi belum makan.

Namun, sampai kakiku terasa kesemutan, tak ada satupun dari mereka yang muncul.

Tubuhku rasanya makin lemas saja, hingga kuputuskan untuk kembali meringkuk di tempat tidur.

Namun, saat mata ini hampir terpejam, kudengar suara gembok yang dibuka.

Dengan perasaan senang, akupun segera menoleh dan terlihat Arsen masuk lalu segera mengulurkan tangannya.

Untuk beberapa saat aku hanya terdiam memandang tangan yang terulur tersebut, hingga setelah kutatap wajahnya yang kini terlihat lebih bersahabat, akupun langsung menerima uluran tangannya.

Tanpa bicara, Arsen menuntunku ke dapur.

"Kamu, masak?" tanyaku seraya menutup mulut.

Mengingat perutku yang sangat lapar, makanya aku begitu senang saat melihat banyak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status