Share

135. Nyawa Dan Nyawa

Gama terdiam dengan tatapan terkejut. Melihat Marsha yang tengah sakit itu marah, ia merasa sedikit cemas dengan kondisi psikisnya.”

"Marsha, tenanglah.” Gama berusaha menenangkan.

Ia ingin menggenggam kedua bahu wanita itu, namun tangannya di tepis kasar saat hendak menyentuhnya.

“Kau hanya perlu menjawabku.” Marsha menekan setiap kalimat. Tatapan tajam terasa sangat menusuk bagi lawan bicaranya. “Tak perlu menyentuhku!”

Gama menarik turun kedua tangan. Ia menatap Marsha pasrah. Sikap dingin itu sedikit keterlaluan saat ia hendak berbuat kebaikan nyata.

“Dasar kejam!” pekik Gama dalam hati. Namun ia tak sanggup mengatakan hal itu pada Marsha mengingat kondisinya yang memprihatinkan.

“Suamimu hanya pergi dengan Ibunya. Mereka sedang bicara di kantin.” Gama menghela napas panjang. “Kamu puas sekarang?”

“Ya.” Marsha menjawab dengan lantang dan singkat. Ia mengalihkan tatapannya dari Gama dan memilih duduk di kursi b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status