Share

138. Merebut Restu

“Derren.”

Bima melambaikan tangan meminta menantu bungsunya mendekat.

Derren yang baru keluar dari kamar Marsha setelah memindahkan istrinya ke tempat tidur, kini telah menyiapkan mental untuk di sidang Ayah Mertuanya.

Ia duduk di samping Bima yang duduk di sofa ruang tengah sambil menatap ke arah taman samping yang di terangi lampu bulat berwarna kuning yang membuatnya terlihat menarik.

“Apa yang di lakukan Marsha hari ini? Apa ada masalah yang bisa aku bantu untuknya?” Bima mengembuskan napas lembut.

Kekhawatiran lelaki itu terlihat tulus. Wajahnya yang keriput sedikit memberengut saat tahu ia tak pernah membantu Marsha akhir-akhir ini.

“Semakin bertambahnya usiaku, anak-anakku semakin tak mau menyulitkan Ayah dan Ibu mereka. Mereka berusaha menyelesaikan semua masalah mereka sendiri walau harus mematahkan mental dan hati mereka.” Bima kembali membuang napas lembut. “Aku yakin tak ada pikiran untuk meminta bantuan dariku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status