Share

46. Niat Terselubung

“Aku belum memastikan kondisimu.”

Marsha memandang Derren yang tertidur di sofa–bermalas-malasan, dengan tatapan lurus.

“Kamu baik-baik saja?”

Derren menatap Marsa yang duduk di seberang meja dengan tatapan mengamati.

"Sudah sehari berlalu. Bukannya kamu terlalu lambat mengajukan pertanyaannya?”

Marsha mengangkat bahunya acuh tak acuh. “Kamu tahu aku sibuk. Maafkan aku.”

Derren menghela napas kasar. “Aku baik-baik saja. Hanya sedikit meriang karena masuk ke laut terlalu lama. Bagaimana denganmu? Aku lihat pergelangan tangan kamu sampai memerah.”

Derren melihat bekas merah yang mulai memudar di pergelangan tangan Marsha dengan tatapan teliti.

“Apakah masih sakit?” tanya Derren.

Marsha menatap kedua pergelangan tangannya sejenak, lalu tersenyum masam. “Tidak. Sudah tidak berasa. Hanya bekas merahnya saja yang belum hilang. Kamu jangan khawatir.”

Derren turun dari sofa dan duduk berhadap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status