Share

84. Gama Move On?

“Apa yang ingin Kakak katakan padaku?” tanya Naya.

Ia menatap wajah Marsha yang terlihat santai sambil melihat pemandangan di depan jalan raya.

Mereka berdua sedang duduk di salah satu Cafe yang ada di dekat pertigaan kompleks. Bahkan mereka pergi dengan jalan kaki—mengingat Naya harus banyak belajar berjalan paska mengalami cedera. Ya, udara segar memang sangat baik untuknya.

“Begini.” Marsha terlihat ragu. “Em ... alih-alih belajar di sekolah. Bagaimana kalau pergi ke tempat kursus?”

Naya memiringkan kepalanya. “Maksud Kakak bagaimana? Aku tidak perlu berangkat ke sekolah??”

Marsha mengangguk. “Kalau kamu mau. Aku bisa meminta izin sekolah untuk menghentikan studimu.”

Naya terdiam. Ia tak melihat kebohongan dalam sorot mata Marsha yang lembut dan sendu. Wanita yang telah 4 bulan menjadi Kakak Ipar baginya itu, terlihat sangat tulus saat mengatakan hal gila baginya.

“Tapi, bukannya Kakak sudah membayar uang sekol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status