Share

29. Menghancurkan kalian

"Selamat sore, Brandal. Bagaimana kabarmu? Aku kira sudah cukup kalian bermain rumah-rumahan. Ternyata drama itu masih saja berlanjut."

Mendengar kalimat itu seakan langsung menggelitik telinga, Dewa menoleh malas—paham siapa pemilik suara tersebut. Setelah berhasil menstandarkan motor, ia segera turun dengan gayanya yang cool, dan berdiri gagah di hadapan Roland yang balas menyunggingkan senyum remeh.

"Berapa Tika membayarmu sampai kau mau menghangatkan ranjangnya, hm? Atau selain dengannya kau masih menerima tawaran wanita lain?"

Dewa masih bergeming. Menatap tenang Roland dengan semua keangkuhannya. Jelas Dewa sempat terkejut, tiba-tiba lelaki itu memanggilnya dengan sebutan yang selama ini melekat pada dirinya. Akan tetapi Dewa masih cukup waras untuk tidak langsung membela diri, atau mencari pembenaran tentang semua itu. Orang seperti Roland memang sangat mudah mencari tahu apa saja yang diinginkan, termasuk menyelidiki identitasnya.

Mujurnya Dewa bukan pribadi yang mudah terprovo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status