Share

Bab 60

Pipiku menghangat mengingat perlakuan suamiku saat itu. Kerinduan ini kemudian membuncah tak terkendali. Tekadku harus kuat bahwa apapun pasti akan menemukan jalan terbaik. Cukup pasrahkan padaNya yang memiliki jalan hidup kami.

Lega rasanya berhasil menyelesaikan masalah rumah. Hadiah berharga yang harus kujaga seperti titipan di rahim ini. Kelak, merekalah yang akan membantu menentukan nasib hubungan kami orang tuanya. Bukan menyesali takdir jodoh, rasa ini sungguh berat kutanggung. Rasa diabaikan.

Bus yang membawaku pulang ke rumah Ibu, Bapak melaju di jalan tanpa hambatan. Entah kenapa jadi sangat ingin melakukan perjalanan dengan kendaraan yang besar. Sepertinya mereka suka bertualang. Aku tersenyum menyentuh perutku.

“Tetaplah kuat, Sayang,” gumamku membuat penumpang sebelah menoleh dan mengarahkan pandangan pada tanganku di atas perut.

“Sedang mengandung, ya?” Sapa seor

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status