Share

12. Kecewa

"Pak ... aku tak percaya Bapak seperti itu," kecamku dengan raut wajah mengeras. Gigiku bergemeretak, dan rahangku terkatup keras.

Jika orang lain yang mengatakannya, aku mungkin tak akan percaya, tapi ini ayahku sendiri yang bicara.

"Maaf, Nak. Bapak bukan orang tua yang baik," sesalnya dengan wajah tertunduk lesu.

"Pak ... aarrkkh!!!" geramku kesal. "Bukankah Bapak sendiri yang selalu mengajarkan anak-anak untuk bekerja keras, belajar giat, berusaha sekuat tenaga, dan bukan mengejar hasil mudah, tapi dengan cara tak terpuji?"

Suara hujan dan petir di malam itu membuat suasana hatiku semakin buruk, apalagi setelah mengetahui bahwa ayah yang selama ini kubanggakan, kujadikan panutan, ternyata bisa tergoda untuk melakukan tindakan yang tak pantas.

"Aku kecewa sama Bapak," pungkasku, sebelum meninggalkan pria paruh baya itu sendirian. Batinku terlalu lelah, tak siap menerima fakta konyol ini.

"Shanna." Ibu sempat memanggilku, ketika ia masuk ke ruang tamu tempat aku dan Bapak bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status