Share

45. Suamiku Malang, Suamiku Tersayang

"Apa maksudmu, Sha? Yudistira ditipu? Sama mantannya itu? Dibohongin gimana? Diselingkuhi? Ditipu uangnya? Atau harta gono-gini diambil sendiri?"

Mei memberondongku dengan serangkaian pertanyaan setelah kami tiba kembali di rumah mertuanya. Ia begitu menggebu-gebu sampai bola matanya seolah akan keluar dari rongganya. Untung nggak beneran keluar, dan jatuh ke tanah. Kalau dipatuk ayam 'kan repot nyari mata di mana, ganti mata sapi saja kali, ya.

Mana aneh lagi pertanyaannya; harta gono-gini? Nikah aja belum, sudah punya harta gono-gini. Ada-ada saja memang emaknya si Nico ini.

Mei telah meminta penjelasan sejak kami berada di klinik, tetapi kubilang itu akan kujawab setelah kami sampai di rumah. Di mobil juga nggak enak kalau mau bergosip, ada si Nico. Jangan-jangan nanti dia mendengarkan hal yg buruk, yang tak sepatutnya didengar bocah, dan menjadi dewasa sebelum waktunya. Oh, tidak!

"Iya, Mei. Ini memang baru dugaanku, tetapi menghitung hari detik demi detik ...."

"Halah, Jeruk!
Teha

Waduh, siapa pula yang datang malam-malam dan mengusik kemesraan Yudistira dan Ashanna, ya? Jangan-jangan....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status