Share

Malam Pertama

“Han, boleh aku angkat teleponnya sebentar?”

“Oh, angkat saja, Mas. Enggak apa-apa.”

Dia berdiri, mengambil gawai dan menjauh dariku. Di sudut ruangan, Mas Hada mengangkat telepon. Meskipun tampak serius bicara, tapi tatapan matanya terus tertuju padaku. Aku merasa, dia seperti menghawatirkan sesuatu. Selesai bicara, pria itu kembali ke mejaku, duduk dan melanjutkan makan seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara rasa bahagiaku yang tadi hinggap, kini berubah jadi rasa penasaran yang beberapa hari ini terus coba kulupakan.

“Mas kerja lagi, ya?” tanyanya selesai makan.

Aku mengangguk.

Mas Hada berdiri, lalu kembali sibuk melayani pengunjung. Kafe tutup pukul 23.00, karena sepi. Di luar, air yang berasal dari langit mengguyur bumi. Beberapa teman Mas Hada sudah pulang lebih dulu. Ada yang memesan taksi OL, ada yang dijemput temannya, hingga tinggallah kami berdua di depan kafe. Kebetulan, Mas Hada tak membawa jas hujannya.

“Han, kamu mau pulang duluan? Mas pesenin taksi OL, ya?”

“Eng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Mundzir
Habis he eh kok nyetir spd, cerita yg mbulet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status