Share

64. Benda Keramat.

"Iya.”

Leon hanya bisa menjawab dengan suara pelan dan kepala tertunduk, walaupun sudah tahu kalau kejadian kemarin telah terbongkar, Leon masih saja tidak sanggup untuk mengatakannya, apa lagi dengan ekspresi wajah Riri yang terlihat ingin menangis, rasanya seperti ada belati yang tak berwujud menggores jantungnya, terasa sakit namun tak terlihat.

Mata Riri pada pintu yang ada di sampingnya, dengan niat yang sudah memudar, Riri tetap meyakinkan dirinya untuk masuk dan mencari sesuatu hal yang ada di dalam.

Riri melangkah masuk ke dalam kamar hotel dengan mata tajam yang tertuju ke seluruh penjuru ruangan. Matanya memindai apakah ada yang aneh atau tidak. Dan matanya kini tertuju pada sebuah kain berwarna merah yang berada di tengah-tengah pintu kamar mandi.

Kaki Riri semakin melangkah mendekat, matanya tak dapat berpaling dari benda yang ada di hadapannya itu.

Seolah-olah sedang di uji kesabarannya, mata Riri menangkap sebuah pemandangan yang tak mengenakkan, Riri tidak menyangka aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status