Share

Bab 18

Secepatnya Jihan menjawab telepon, "Halo, Pa," sapa wanita itu setelah menggeser layar gawai ke arah kanan.

"Jihan, kamu kenapa belum sampai?" Tanya Brahma Utama dari seberang.

"Pa, Jihan mendadak tidak enak badan," jawab Jihan dengan nada lirih. Jantungnya berdegup kencang setelah mengingat wanita yang di bawa sang papa telah di usir olehnya.

"Ya, sudah. Papa cari pengganti saja," jawab Brahma Utama lalu mengakhiri panggilan.

Jihan menghela nafas panjang sambil memandang Alfian yang masih duduk di tepi ranjang tengah memandangnya.

"Al, kamu enggak ke kantor?" Tanya Jihan.

"Enggaklah, besok saja," jawab Alfian sambil membuka sepatu yang dia kenakan.

"Berangkat saja, aku enggak kenapa-kenapa kok," ujar Jihan sambil menyeka poni ke belakang telinga.

Alfian menggelengkan kepala, pemuda itu tahu kalau masalah yang sedang di hadapi istrinya sangat rumit. Setelah membuka sepatu pemuda itu masuk ke dalam kamar mandi.

"Al, aku ke kamar mama dulu, ya," ucap Jihan sambil memandang Alfian yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status