Share

Bab 27

Tanpa disadari setiap orang, Avicenna menatap Charlotte dengan sorot menyelidik. “Perasaan makanan kamu belum datang, ‘kok muka kamu udah merah banget gitu, Char? Kamu kepedesan makan apaan sebelum masuk kesini?” Avicenna memberondong dengan pertanyaan investigatif.

Sial! Rona di wajah Charlotte belum memudar apalagi menghilang. Bagaimana bisa lenyap? Jantungnya masih terasa berdetak tak beraturan di dalam rongga dadanya. Ugh, kejadian di tenda angkringan tadi begitu terpatri di dalam sanubarinya. Charlotte benar-benar merasa telah mengalami gangguan kejiwaan. Mungkinkah ia memiliki perasaan gila terhadap gurunya itu?

“Gara-gara di sini panas kali, Sen,” jawab Charlotte gelagapan dan alakadarnya.

“Tipe kulit kayak kamu cocoknya emang di negara empat musim kali,” ujar Mella.

Pembicaraan ihwal rona wajah Charlotte yang memerah malu-malu terhenti oleh kedatangan seorang pegawai warung makan. Perempuan berbusana serba hitam itu mengantarkan pesanan terakhir milik C
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status