Share

Elvina Tiga, Empat, dan Seratus

Seorang wanita tampak berdiri di depan kediaman Arzi. Hal itu sudah diperhatikan oleh sang pemilik rumah sejak tadi. Setelah sejam berlalu, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri orang itu.

Entah mengapa, perasaannya campur aduk. Bingung dengan perasaannya sendiri, ia memutuskan untuk berhenti sesaat. Menyadari jika detakan jantungnya sangat kencang.

Walau begitu, ia tetap berusaha untuk meminimalisir rasa khawatir itu dan memutuskan untuk segera membuka pagar rumahnya.

"Ada yang perlu dibantu?" tanyanya.

"Arzi?" Sebuah suara yang berhasil membuat pria itu merasakan goncangan yang amat besar dalam jiwanya. Jantungnya seolah berhenti untuk selamanya.

Suara itu adalah suara yang sudah tak didengarnya selama berpuluh tahun lamanya. Mungkinkah ia telah salah dengar.

"Maaf, anda siapa?" tanyanya membuat lawan bicara segera membuka kaca mata hitam yang dikenakannya sejak tadi.

Hal yang lebih mengejutkan itu, pun terjadi. Orang itu adalah orang yang tak pernah diharapkan Arzi untuk pulang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status