Share

bab 22

ku melangkah cepat begitu sampai Rumah Sakit, ku tarik tas berisi pakaian Mas Ervan.

Bug

Ku lempar tas itu di hadapan Mas Ervan begitu sampai di kamar Bu retno, mertuaku.

"Woyy, gak sopan banget sih," teriak Nina.

Ku tatap tajam anak tak tahu diri itu," lo yang gak sopan atau gue yang gak sopan hah?" bentakku.

Ceril menepuk pundakku pelan," sabar..ini Rumah sakit," katanya pelan.

Aku menarik napas untuk meredakan emosi.

"Sayang ini ada apa sih?" tanya Mas Ervan.

Muak aku dengan muka sok polosnya itu, sok suci tapi aslinya bejat. Cih.

"Gak usah sok polos Mas, maling akui aja maling," ujarku jutek.

"Hai wanita sombong, jangan sembarangan menuduh ya, memang apa buktinya kalau kakakku ini maling," ujar Nina si adek tak tahu diri itu.

Sungguh rasanya aku ingin melumat bibirnya itu dengan sambal, biar diam.

Tanpa banyak bicara aku mengambil tablet milikku, ku usap benda pipih itu pergi ke aplikasi galeri dan kubuka rekaman saat Mas Ervan mencuri.

Wajah Mas Ervan mendadak pucat begitu juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
paling si ervan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status