Share

Bab 20

Selepas pulang dari cafe, kulihat Ibu duduk sendirian di kursi depan teras.

“Kamu dari mana, Ren?”

“Dari luar, Bu.”

Langsung masuk ke dalam rumah, malas beramah-tamah tamah dengan Ibu mertua yang sudah kuketahui kebusukannya. Melihat jam dinding sudah jam satu siang.

Dari ruang tengah, kulihat Bang Dino dan Vera sedang bertengkar di dapur. Suaranya tidak terlalu jelas didengar. Kenapa lagi mereka?

“Mas, aku mohon jangan ceraikan aku! Aku mencintaimu, Mas!”

Samar-samar kudengar suara Vera yang memohon. Aku enggan menghampiri, memilih masuk ke dalam kamar.

“Sayang! Ren! Reni!”

Ya ampun, ada apa lagi Bang Dino? Kenapa pula dia memanggilku?

“Ada apa?” tanyaku, Bang Dino berdiri di depanku. Ia hendak meraih kedua telapak tangan ini, namun segera kutepis. Aku tak mau disentuh olehnya lagi.

“Sayang, Abang mohon jangan gugat cerai. Abang akan berubah. Vera sudah Abang ceraikan. Abang gak mau sama dia lagi, Sayang. Beri Abang kesempatan satu kali lagi.”

Memalingkan muka, malas menatap waja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status