Share

24. Konspirasi Pembunuhan

Muzammil penasaran dengan berita di televisi, dia ragu menyalakan televisi sambil menatap mataku.

"Fahim, yakin kamu ingin menontonnya?" tanya Muzammil meyakinkan.

"Iya Kak Zammil, aku harus tahu," ujarku yakin.

Akhirnya Muzammil menyalakan televisi di kamarnya. Betapa terkejutnya di rumah Tuan Hussein ada pembunuhan. Dan tersangka sementara adalah aku. Karena barang bukti berupa pisau ada sidik jariku. Sholikin salah seorang sepupu Faruq tewas terbunuh di kamarku.

"Bukan aku pelakunya, Kak Zammil," gumamku menyangkal. "Bukan aku, Kak Zammil!" tangisku sesak menahan takut.

"Pemirsa, ini adalah wajah tersangka tunggal. Dia sedang melarikan diri, bagi kalian semua yang melihat wajahnya segera saja menghubungi kantor polisi," seorang reporter televisi sedang siaran langsung dan menunjukkan fotoku terpampang besar di depan kamera.

"Tidak, kalian salah dengan menuduh umiku! Hati-hati semua kalian bicara! Aku Iqbal anaknya, aku yang menyuruh

Roesaline

Terima kasih atas kunjungan Kakak jangan lupa untuk subscribe dan tinggalkan komentar ya Kak 🙏

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status