Share

Ibu Tiri Psikopat

Suamiku Polisi

Part 21

Suasana jadi tegang, pertemuan itu sepertinya tak membuahkan hasil. Pak Rahmat hanya mau Mila jadi anaknya, sementara Ibuku buat malu saja, beliau mau jadi istri. Istri keduanya pun dia rela. Malu aku punya Ibu seperti ini.

"Saya permisi dulu, maaf," kata Pak Rahmat.

"Ayah, tunggu!" seru Kak Mila seraya memegang tangan lelaki kekar tersebut.

"Baik, Ayah, kalau memang tidak bisa kita bersatu, bersama Ayah pun aku sudah bersyukur," kata Mila akhirnya.

"Baik, Mila, saya akan hubungi nanti," kata Ayah seraya pergi.

Ibu terdiam, mulutny terbuka.

"Maaf, Mak, tak bisa seperti yang mamak harapkan," kata Mila.

"Untung Ayah gak ikut, kalau tadi Ayah ikut, bisa kalian bayangkan bagaimana sakit hati Ayah," kataku kesal. Ya, aku benar-benar kesal dengan ibu dan kakakku ini.

"Selalu begitu kau, Dina, sakit hati Ayahmu saja yang kau pikirkan, sakit hati Mamak, sakit hati kakakmu gak kau pikirkan," kata ibu.

Pertemuan itu akhirnya bubar, Kak Mila mulai menunjukkan keso
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status