Share

Meminta Cerai

Bab 51

Meminta Cerai

Pesanan kami datang, vanila latte dingin untukku dan ice americano untuknya. Tidak ada yang memulai pembicaraan selama beberapa menit berlalu. Tante Faby terlihat tidak nyaman dengan duduknya.

Lucu sekali. Di situasi seperti ini aku pikir dia yang akan lebih ganas untuk menyerangku terlebih dulu, mengingat bagaimana sikapnya.

“Tante nggak mau tanya?”

“Eh?”

“Pasti banyak yang mau Tante tanyakan padaku, ‘kan?” Walaupun sebenarnya aku yang lebih berhak bertanya kepadanya.

“Oh, itu ….”

“Kalau gitu, biar aku yang bicara dulu, deh.” Aku berdehem sekali sembari menyandarkan punggung pada kepala kursi, tanganku bersedekap di depan dada. “Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya—aku ini Ferry yang hampir setiap hari dalam kurun waktu satu minggu belakangan mengobrol dengan Tante lewat facebook.”

Dia diam.

“Gimana rasanya ditipu, Tante? Bukankah seharusnya Tante marah sama aku?” Sengaja aku mengulur waktu dengan meledeknya terlebih dahulu. Tak dapat dimungkiri bahwa aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status