Share

Part 98

“Njenengan yakin nggak kenapa-kenapa, Gus?” Mas Abraham kembali bertanya.

“Insya Allah tidak apa-apa, Mas. Cuma pusing sedikit!” jawabku seraya menoleh ke arah Mas Abraham yang sedang fokus mengemudi.

“Saya jadi nggak enak sama njenengan. Gara-gara saya tidak fokus menyetir, njenengan malah jadi korban.”

“Apa sampean masih mencintai Dek Mayla, Mas?” Memberanikan diri untuk bertanya.

Hening. Hanya suara derum mesin kendaraan serta suara napas berat Mas Abraham yang terdengar.

Sekali lagi menoleh menatap wajahnya, dan lelaki berambut panjang itu masih duduk dalam mode yang sama. Tetap fokus mengemudi tanpa menghiraukan pertanyaan dariku.

Tidak apalah. Mungkin dia merasa sungkan jika mengakui perasaan yang sebenarnya. Aku anggap diamnya itu sebagai jawaban tidak. Dan semoga saja benar adanya. Mas Abraham sudah benar-benar melupakan Dek Mayla serta menepis rasa cinta yang bertakhta di sanubari.

“Sudah sampai, Gus!” ucap Mas Abraham pelan, memecah keheningan.

Aku menatap sebuah rumah berga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status