Share

Menemui Mbak Sinta

Aku pun terdiam. Kalau sudah begini biasanya mas Umair adalah orang di belakangnya. Tapi untuk apa orang-orang itu ke rumah mama? Padahal sudah tidak ada lagi orang di sana.

"Kamu dalangnya ya, Mas?" ku tunjuk mas Umair yang fokus pada setirnya.

Mas Umair tampak terkejut dengan tuduhanku. "Dalang apa?" tanyanya.

"Itu tadi."

Mas Umair mendesah. "Tentu saja."

"Untuk apa? Kan di rumah mama udah gak ada orang."

"Kamu lupa ya kalau di rumah mama masih ada orang?"

Aku diam sebentar, lalu berpikir siapa orang yang dimaksud suamiku ini. Lumayan lama aku berpikir. Sampai akhirnya aku menemukan jawabannya.

"Udah ketemu?" tanya mas Umair kala melihat perubahan ekspresi wajahku.

"Iya, dua orang laki-laki yang kerja sama dengan mbak Sinta dan mas Bima 'kan?"

"Cerdas!"

Aku tersenyum lebar mendengar pujian dari mas Umair. Memang ini bukan kali pertama ia memberiku pujian, hanya saja kali ini rasanya berbeda. Entahlah.

***

Siang ini, usai menyelesaikan pekerjaannya di kampus, mas Umair berencan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tutut Sukeksi
keren dan bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
kisahnya sangat menarik sekali...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status