Share

Bab 38

Suara Di Bilik Iparku (38)

**

Tiga hari kemudian ...

"Kamu udah siap? Yakin?" tanya Oki saat kami tiba di halaman kantor pengadilan agama.

Aku menghela nafas panjang, lalu mengangguk mantap. Bagaimanapun juga, aku harus segera berpisah dari Mas Akbar meski kini tengah hamil. Oki sudah membantuku mencari informasi mengenai boleh atau tidaknya jika seorang wanita yang tengah hamil menggugat cerai suaminya.

Dan ternyata, dalam hukum islam maupun negara cerai dalam keadaan hamil diperbolehkan, tapi masa iddah wanita jatuh hingga sampai ia melahirkan.*

"Ayo. Jangan gugup, ya," ucap Oki lagi sembari berjalan mendahuluiku.

Dengan degup jantung yang tak beraturan aku berjalan mengikuti Oki masuk ke dalam kantor pengadilan agama. Harapanku hanya satu, bisa cepat lepas dari manusia tak punya hati seperti Mas Akbar. Terserah setelah ini ia mau bersama Hanum atau siapapun, aku sudah tidak perduli lagi.

Proses demi proses aku jalani dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status