Share

Senja Terakhir

“Dengarkan aku, Ana. Dengarlah.”

              “Saya mendengarkan, Bung,” ujarnya, tersenyum.

              “Aku sudah tidak tahan dengan semua ini, aku harus menceritakan padamu apa yang terjadi. Aku harus melakukannya sebelum harus melupakannya.”

              “Silakan, Bung. Ceritakan seluruhnya, tumpahkan pada saya.”

              Ana menopang dagu, matanya menatap lurus ke dalam mataku seperti yang selalu dilakukannya bila tengah mendengarkan dengan penuh minat dan perhatian. Sigaretnya mengepul di sela-sela jari. Akan tetapi, benarkah itu Ana? Apakah yang duduk di hadapanku sambil menopang dagu itu Ana? Ana, benarkah itu kau? Kau ada di sini?

              “Tentu saja ini saya, Bung. Saya di sini dan akan selalu di sini menemani Bung.”

      &

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status