Share

BAB 85 || Patah Hati Juna

Sayang sekali, Airish malah memilih jawaban berbeda dari yang Juna pikirkan. “Dia mengangkat teleponku saat kamu meninggalkan dompet di taksi. Dan aku bisa menebak kalau anak itu pintar. Anakmu sangat pandai bicara,” jelasnya.

Pupus sudah harapan Juna yang mengira kalau Airish ingat masa lalunya. Sudahlah. Wanita itu mungkin sudah muak hidup miskin bersamanya.

Menyembunyikan kekecewaannya, Juna memilih tersenyum. “Dia pintar seperti ibunya.” Begitu katanya. Airish hanya manggut-manggut.

“Kamu mau menemuinya sebentar?”

Pertanyaan Juna menimbulkan kernyitan pada kening Airish. Kenapa juga ia harus menemui Shandy?

Juna sadar atas apa yang ia ucapkan barusan, lalu segera menepis setitik air yang keluar dari ujung matanya. “Maksudku, Shandy pasti akan sangat bahagia bertemu denganmu, karena dia menyukai sinetronmu,” alibinya. Menyelipkan kekehan ringan agar Airish tidak melihat kesedihannya.

“Hey ... kamu nangis lagi?” Airish yang sudah terlanjur melihat Juna menepis air mata, kini menyipi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status