Share

Marah

“Jadi ... ini siapa?” Damian kembali bertanya, setelah mereka semua duduk di dalam ruang tamu Aju.

“Bukankah seharusnya saya yang bertanya?” Aiden tidak bisa menghentikan mulutnya untuk tidak bicara. “Lagi pula, sebelum bertanya, bukankah kamu harus memperkenalkan diri dulu?”

“Aiden.” Kira yang paling pertama berdesis karena merasa lelaki itu agak kurang sopan.

Sayang sekali, dua orang lelaki yang ada di ruangan itu tidak peduli. Aiden dan Damian saling menatap, seolah mereka sedang melakukan perlombaan. Untungnya, Damian cukup dewasa untuk mengalah duluan.

“Namaku Damian,” gumam lelaki yang hanya berbeda beberapa tahun dari Aiden itu, dengan nada santau. “Aku pernah bekerja sama dengan Angelina dan kami masih berteman sampai sekarang.”

Aiden menipiskan bibirnya. Dia jelas tidak suka dengan apa yang dikatakan Damian, terutama karena lelaki itu bicara santai dan menatap Aju dengan cukup intens.

Tapi Aiden juga sadar diri. Dia tidak boleh protes dengan bahasa santai itu karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status