Share

Bab. 42

"Iya itu Putri, baru aja di omongin udah nongol aja dia. Panjang umur banget dia," sahut Baim seraya melambaikan tangannya ke arah Putri.

Putri menghampir mereka seraya menyapa mereka satu per satu.

"Hai semua nya. Hai juga Mel!" ujar Putri berusaha untuk mengakrabkan diri.

"Hello Put. Kamu tahu juga kalau nenek meninggal?" kata Yusuf memulai sandiwaranya.

"Iya tahu, paman ku yang memberitahunya tadi." sahut Putri tak kalah bagus akting dari Yusuf.

"Oh iya, bagaimana kabar paman Radit? Dia sehat?"

"Dia sakit, makanya aku datang kemari untuk menjenguknya," ucap Putri sendu.

Melinda nampak mangut-mangut saja. Sebenarnya dia sedang tertawa dalam hatinya. Karna dia tahu tujuan Yusuf dan Putri bersandiwara ini untuk mengelabui Melinda. Tapi justru mereka sendiri yang tertipu oleh kepolosan Melinda.

"Sakit? Sakit apa?"

"Demam katanya, makanya aku kesini. Kan kasian paman hanya tinggal sendirian disini,"

Setelah mengobrol beberapa saat, Putri kemudian dia memperkenalkan lelaki yang datang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status