Share

33

Jon

September, 2015

Matanya terbelalak. Sangat berbinar. Rasa kesalnya padaku sirna seketika. Summer masih saja Summer yang kukenal. Sekesal apapun ia padaku, bila aku menyogoknya dengan sesuatu yang ia suka, maka seketika kesalnya hilang.

Ia berlari-lari kecil di depanku. Mendahuluiku. Langkahnya tak sabaran. Aku menertawainya. Jelas karena tingkah kekanakannya muncul begitu saja.

"Jon! Kenapa tidak dari dulu sih kau ajak aku kemari?" protesnya padaku.

"Hanya orang spesial yang kuajak kemari," kataku jujur padanya. Dulu sebelum dekat kembali dengan Summer. Hampir saja yang ku ajak kemari adalah Roxie.

"Kenapa tidak Roxie saja yang kau ajak kemari?" tanyanya enteng. Jemarinya menyisiri rak-rak dan toples kaca besar berisi permen warna-warni.

Ya. Kami sedang berada di toko permen dan coklat kesukaanku.

Pertanyaan Summer barusan berhasil menyentilku. Aku sedikit terkejut. Aku pun terdiam memandangi sekitar.

Summer berhenti seketika. Sepertinya ia baru saja tergelak dan sadar dengan ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status