Share

Aku Memang Cantik

Sheila diantar Aisha hingga ke depan lorong rumah. Zaid telah menanti di depan mobil. Ia segera membukakan pintu untuk Sheila.

"Terima kasih telah menerimaku menginap," ucap Sheila saat mereka akan berpisah.

"Jangan sungkan. Kita kan berteman," jawab Aisha.

"Kau mau menjadi temanku?" Sheila menjerit girang.

"Tentu. Tak ada yang akan menolak menjadi teman gadis secantik kamu." Aisha memuji Sheila.

"Kau berlebihan Aisha."

"Tapi kau benar. Aku memang cantik," sambung Sheila diiringi gelak tawa ke dua wanita yang membuat Zaid terpana melihat lesung pipi Sheila saat tertawa girang.

"Tuh, Zaid udah nunggu daritadi," ujar Aisha membuyarkan lamunan Zaid saat menatap Sheila.

Dengan gerakan sedikit kikuk, Zaid beranjak membukakan pintu mobil untuk Sheila.

Ia melirik kesal pada Aisha. Wanita itu hanya tersenyum simpul melihat pipi Zaid yang memerah bak kepiting rebus.

"Kapan-kapan main ke rumahku, ya," pinta Sheila saat Zaid sudah naik ke jok pengemudi.

"Tentu aku akan datang ke rumahku. Karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status