Share

119. Rayuan Maut Ayu

“Ya Allah dia saudara sepupuku, dia sangat cantik sama persis dengan di foto yang Rayhan tunjukan di dalam ponselnya,” gerutunya dalam hati.

Tanpa terasa bulir-bulir air mata pun berjatuhan tak tertahankan.

Hanin membiarkan Ayu mencaci maki dirinya, karena dia sangat rindu dengan suara khas Ayu saat memarahi orang lain.

“Jika kamu tahu aku adalah Hanin, apa yang akan kamu lakukan?”

“Apakah kamu tetap membenciku?” tanya Hanin dalam hati.

“Halo ... Kamu dengar nggak sih apa yang aku katakan?”

“Apa yang kamu lihat?” tanyanya lagi dengan penasaran.

Mendengar ada keributan Rayhan yang sibuk di ruangannya pun keluar dan mencari tahu.

“Ada apa ini, kenapa ada ribut-ribut di kantor saya?” tanyanya sembari memperhatikan mereka.

“Ray, ini loh gadis kampung nggak punya etika!”

“Ayu!” Rayhan kaget karena sahabatnya itu kembali muncul setelah enam bulan tidak bertemu langsung.

“Iya aku Ayu, Ray, kamu seperti lihat hantu saja,” gerutunya kesal.

“Siapa sih dia Ray, kenapa ada gadis seperti ini di ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status