Share

70. Kebohongan

“Nah sudah bersih anak Papah, cantik dan imut,” ucapnya semringah.

“Duh segitunya, tinggal di lap saja kok, Man sudah banget,” gerutu Mbak Surti kesal.

“Dia masih kecil, masih bayi jadi aku nggak mau terjadi sesuatu dengannya nanti,” kilah Suratman ikutan kesal.

“Oh ya terus kalian kesini mau ngapain, pasti ada alasan khusus kan?” tanya Suratman dengan nada mengejek.

“Bentar Man, tak habisin dulu sarapanku, tanggung eh, enak banget soalnya,” sahut Budhe Asri yang sudah menambah dua kali makannya.

Begitu juga dengan Mbak Surti yang langsung makan tanpa disuruh, membuat Suratman dan Siska sudah kenyang duluan.

Seketika terbesit ingatan dan bayangan saat Suratman dan istrinya di rumah Suratmin yang hampir sama dengan apa yang dilakukannya waktu itu dalam waktu sesering mungkin.

“Apakah yang dirasakan Suratmin sama nggak ya dengan apa yang aku rasakan sekarang ini, saat melihat keluarga kita makan dengan rakusnya tanpa menyisakan makanan yang punya rumah!”

“Aku juga melakukannya kepada S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status