Share

73. Perdebatan

“Oh maaf Pak tidak ada, lagian saya tidak terlalu banyak keluarga dan begitu juga dengan keluarga istri saya, mereka juga kebanyakan anak laki-laki,” jawabnya berbohong.

“Aduh, sayang ya Pak, seandainya ada jadi nggak jauh-jauh lah nanti kalau cari jodoh,” sahut Pak Dibyo menyayangkan.

“Ya sudah, Pak, saya tinggal dulu, silakan menikmati acara ini, sebentar saya ingin bertemu dengan teman-teman saya, nanti setelah kamu sudah tidak sibuk tolong temui saya untuk dikenalkan dengan teman-teman relasi saya yang lain,” jelasnya dengan tersenyum.

“Iya Pak, saya mau menelpon istri saya dulu, soalnya banyak panggilan tak terjawab dari dia “ sahutnya malu-malu saat melihat di layar benda pipih itu begitu banyak nama istrinya sebanyak dua puluh kali.

“Wah kamu termasuk suami takut istri ya?” ledek Pak Dibyo tersenyum.

“Nggak lah Pak, biasa saja,” sahutnya lagi.

“Oke lah kalau begitu, saya pergi dulu, cepat telepon istrimu nanti kalau kelamaan malah nggak boleh tidur di kamar lagi,” ledeknya lagi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status