Share

79. Geram

“Bukan itu maksudnya, aku hari ini ada les piano jam dua siang dan ini sudah hampir jam dua, bahkan ... lima belas menit lagi,” sahutnya sedikit bingung.

“Astagfirullahaladzim, Mbok juga lupa sangking asyiknya mengobrol di sini!” pekik Mbok Jum ikutan panik.

“Hanin, aku pulang dulu dan baju ini aku pakai dulu ya nanti setelah dicuci aku kembalikan.”

“Kalau kamu mau baju itu ambil saja.”

“Apa , kamu nggak keberatan kalau baju ini buat aku?”

“Nggak lah, anggap saja sebagai awal persahabatan kita, bagaimana?”

“Baiklah, terima kasih banyak Hanin, aku sangat senang untuk hari ini, tetapi aku belum tahu apakah kita bisa bertemu lagi nanti atau tidak.” Wajah Ayu kembali redup dan menunduk

“Kenapa nggak bisa?” tanya Hanin bingung.

“Tenang saja selama ada Om, kalian bisa kok bertemu seperti ini,”

“Sungguh, yang betul Pak?” Hanin sangat bersemangat.

“Memang Bapak pernah bohong sama Hanin, nggak pernah kan?”

“Terima kasih Pak, Bapak memang is the best!” Hanin memeluk erat bapaknya membuat Ayu ir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status