Share

84. Kemarahan

“Kenapa aku dilahirkan dari rahim mamah yang tidak menyayangiku?”

“Aku tidak bisa melihat Hanin bahagia, dia terlalu sempurna, dia tidak miskin, siapa bilang dia miskin, tetapi hidupnya lebih bahagia dari pada aku!”

Papah dan Mamah tidak pernah mengajakku jalan-jalan walau hanya ke taman saja, mereka sibuk dengan dunianya masing-masing!”

“Aku hanya ditemani oleh Mbok Jum saja, hanya dia yang mau menemaniku, hanya dia yamg mengerti aku, tetapi saat melihat mereka satu keluarga yang utuh aku menjadi iri dengan Hanin!”

“Aku sendiri ... sendiri ...!”

Ayu meratapi nasibnya yang tidak beruntung daripada teman-temannya yang selalu ada saja cerita dari mereka tentang orang tua mereka.

Terlebih lagi kepada sepupunya sendiri, Hanin.

Rasa iri, dengki, marah dan benci kini membuat rasa itu bergelora di dalam hatinya, timbul keiinginan untuk membuat Hanin dimarahi oleh kedua orang tuanya.

“Hanin, kamu terlalu sempurna untuk menjadi anak dari mereka yang begitu perhatian dan baik sama kamu.”

“Sepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status