Share

88. Dia Harus Menjadi Mamaku

“Bukan!” jawabnya serentak dari mereka berdua.

“Maksudnya?”

“Oh ... nggak ada apa-apa, mari Bu, kami permisi dulu, ayuk Mas,” ucap Susi terburu-buru pergi dari sana dan meninggalkan ibu itu dengan kebingungan.

Susi mengayunkan langkahnya dengan cepat untuk pergi dari acara tersebut yang untungnya sudah mau hampir selesai.

Sudah satu jam lebih acara itu berlangsung dan dia harus segera meninggalkan sekolah Ayu.

“Tunggu, Susi!”

“Kamu mau ke mana acaranya belum selesai, nanti kalau Ayu mencari kamu bagaimana?” tanya Suratman pura-pura polos.

“Maaf Mas, aku juga harus menghadiri acara sekolahnya Hanin, aku yang biasanya datang ke sana kalau ada acara dan jika aku tidak datang Hanin akan kecewa karena dia ikut lomba membaca AlQur’an,” jelasnya sembari menuju ke halaman parkir untuk mengambil motor maticnya.

“Susi, kamu tidak bisa pergi begitu saja, kasihan Ayu, bagaiamana dengan perasaannya jika dia tahu kamu sudah pergi dari sini?”

“Lagian apa susahnya sih suruh Suratmin yang datang ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status